Selamat Datang di Situs Resmi Pemerintah Aceh
Indeks Berita
Rabu, 27 September 2023
Sumber: Dishub Aceh

Kapal Feri Vs Pesiar: 12 Perbedaan yang Perlu Diketahui

Ada banyak perbedaan antara feri dan kapal pesiar – tetapi Anda mungkin tidak menyadari semuanya.

Jika Anda bukan seseorang yang pernah berlayar sebelumnya, atau Anda belum pernah mencari layanan feri, Anda mungkin berasumsi bahwa mereka serupa. Namun sebenarnya tidak demikian, meskipun ada beberapa kesamaan yang mereka miliki.

Dalam panduan ini, saya akan menjelaskan perbedaan utama antara feri dan kapal pesiar sehingga Anda selalu tahu cara membedakannya.

Apakah Kapal Feri Dianggap sebagai Kapal Pesiar?

Feri tidak dianggap sebagai kapal pesiar. Kapal-kapal tersebut merupakan jenis kapal yang berbeda-beda dengan tujuan yang berbeda – kapal feri adalah kapal pengangkut yang membawa Anda dari satu lokasi ke lokasi lain, sementara kapal pesiar berkeliling di beberapa pelabuhan dan sering kali kembali ke pelabuhan awal.

Petunjuknya ada pada namanya – “feri” akan mengantar Anda dari titik A ke titik B, sementara “kapal pesiar” akan berlayar mengelilingi lautan dan pelabuhan dengan kecepatan yang lebih santai.

Mungkin ada kebingungan karena beberapa kapal pesiar akan melakukan perjalanan dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain, bukan pulang pergi. Namun sebagai pemandu, Anda akan memesan kapal feri untuk mencapai tujuan Anda, sedangkan di kapal pesiar, kapal adalah tempat liburan sama seperti pelabuhan.Jelas sekali, saya mempunyai minat terhadap kapal pesiar dan saya sering berbicara dengan orang-orang yang mengatakan kepada saya bahwa mereka pernah naik kapal pesiar, hanya untuk kemudian mengatakan “hanya satu malam ke Prancis”. Mungkin itu terjadi di kapal pesiar, tapi mungkin juga tidak – mungkin saja kapal feri. Anda tidak naik kapal pesiar, Anda pergi ke Prancis. Anda kebetulan bepergian dengan kapal.

12 Perbedaan Kapal Pesiar dan Feri

Berikut adalah beberapa perbedaan terbesar antara kapal pesiar dan feri:

1. Tujuan kapal

Seperti yang telah saya sebutkan, tujuan kapal adalah salah satu perbedaan terbesar di antara keduanya. Pelayaran dimaksudkan untuk menjadi bagian dari pengalaman pemesanan Anda, sedangkan feri hanyalah transportasi – meskipun terkadang transportasi cukup nyaman.

Pikirkan tentang tujuan Anda. Dengan kapal feri, tujuan Anda adalah mencapai suatu tempat di atas air – kapal feri akan membawa Anda ke sana. Dengan kapal pesiar, tujuan Anda hanyalah bersenang-senang – dan kapal itu sendiri memberikan banyak pengalaman itu.

2. Ukuran kapal

Ada feri besar, dan ada kapal pesiar kecil, tapi aturan praktisnya, kapal pesiar akan selalu lebih besar dari feri. Kapal pesiar membawa lebih banyak penumpang dan memiliki lebih banyak hal untuk dilakukan di dalamnya, sementara kapal feri dirancang untuk perjalanan yang lebih pendek dan pada saat yang sama lebih sedikit penumpang.

Sebagai panduan singkat, berikut ini gambaran MV John F. Kennedy (kapal feri Staten Island, MS Spirit of Britain (salah satu feri terbesar di dunia, dan Icon of the Seas (kapal pesiar terbesar di dunia)…

PengukuranMV John F KennedyMS Spirit Inggris (Feri)Ikon Lautan (Kapal Pesiar)
Panjang277 kaki698,8 kaki1.198 kaki
Tonase Kotor (volume internal)2.109 GT47.592GT250.800GT
Kapasitas penumpang3.5002.0007.600

3. Pergerakan kapal

Karena kedua jenis kapal tersebut memiliki tujuan yang berbeda, Anda tidak akan berada dalam situasi di mana Anda harus memilih di antara keduanya. Namun jika Anda mengalaminya – dan Anda menderita mabuk laut – maka Anda sebaiknya memesan kapal pesiar daripada kapal feri.

Kapal feri jauh lebih kecil dan dibangun dengan anggaran yang lebih besar. Jadi Anda tidak hanya akan lebih merasakan pergerakan gelombang laut karena ukuran kapalnya, tetapi mereka juga tidak memiliki teknologi stabilisasi canggih yang dimiliki kapal pesiar modern.

Jadi, jika Anda berada di kapal feri, Anda akan lebih merasakan pergerakan kapal dibandingkan dengan kapal pesiar besar.

4. Apa yang dapat dibawa oleh kapal

Kapal pesiar dirancang murni untuk mengangkut penumpang – seringkali ribuan penumpang sekaligus. Ada beberapa contoh di mana kapal pesiar juga bisa berlayar dengan hewan peliharaan, namun ini sangat terbatas.

Feri, sebaliknya, dapat mengangkut penumpang dan sering kali hewan peliharaan, terkadang berada di ruangan yang sama dengan pemiliknya. Dan mereka juga bisa membawa kendaraan juga. Banyak feri yang mengizinkan Anda naik ke kapal, sehingga Anda dapat berkendara di sisi lain dan melanjutkan perjalanan.

5. Biaya ongkos

Maklum saja, biaya kapal feri dan kapal pesiar tidak sama. Dengan feri, Anda membayar jauh lebih sedikit – kapal pesiar mencakup banyak pilihan makanan, akomodasi yang lebih besar, dan lebih banyak hiburan. Perjalanan feri satu malam dari Dublin, Irlandia ke Cherbourg, Prancis akan menelan biaya sekitar £70. Dan meskipun mungkin untuk mendapatkan kapal pesiar dengan biaya sebesar ini, Anda biasanya akan membayar untuk perjalanan yang lebih lama dan tarif Anda bisa mencapai ribuan, tergantung pada pilihan kabin Anda.

6. Jarak yang ditempuh

Kapal feri biasanya dirancang untuk perjalanan jarak pendek. Paling lama, mereka biasanya akan berlayar selama dua hari, meskipun jaraknya bisa sangat kecil dan hanya memakan waktu satu atau dua jam untuk menyelesaikannya – seperti rute feri Inggris ke Prancis.

Kapal pesiar dirancang untuk pelayaran yang lebih lama, seringkali dengan beberapa hari laut berturut-turut. Dan mereka akan melakukan perjalanan jarak yang sangat jauh dalam satu pelayaran – bahkan kapal pesiar dunia akan mengelilingi seluruh dunia.

7. Jadwal

Feri cenderung memiliki jadwal yang sangat statis. Mereka akan berlayar pada waktu yang sama dalam sehari, dan pada hari yang sama dalam seminggu, hampir setiap minggu. Dan tahun berikutnya, kapal feri tersebut kemungkinan besar akan menjalankan jadwal yang sangat mirip. Tidak perlu mengubahnya ketika kapal hanya berlayar bolak-balik antar tujuan.

Kapal pesiar memiliki jadwal yang jauh lebih rumit. Mereka sering kali memiliki rencana perjalanan yang berbeda-beda, dan bergantian di antara mereka selama satu musim. Mereka mungkin menghabiskan musim panas di Eropa sebelum menyeberangi Samudera Atlantik untuk musim Karibia di musim dingin. Mereka mungkin benar-benar mengubah tempat mereka berada pada tahun berikutnya.

Ada lebih banyak prediktabilitas dibandingkan feri, baik dan buruk.

8. Pilihan akomodasi

Banyak feri yang bisa Anda gunakan untuk berlayar terutama ditujukan untuk perjalanan jarak pendek, namun ada beberapa yang memiliki akomodasi di kapal untuk para tamu, untuk pelayaran semalam. Namun pilihannya jauh lebih terbatas.

P&O Ferries memang memiliki beragam pilihan kabin, mulai dari Standar hingga Kabin Club Suite. Namun jenis suite ini tidak sama dengan yang Anda dapatkan di kapal pesiar. Dan kamarnya masih cukup mendasar. Keunggulan Club Suite Cabin dibandingkan dengan Standard Cabin di kapal yang sama, antara lain TV, fasilitas minuman panas, dan ruang tamu terpisah.

Di kapal pesiar, ini sering kali merupakan standar – mungkin bukan ruang tamu, tapi pasti tersedia di beberapa kabin Balkon dan di atasnya. Suite kapal pesiar menawarkan lebih banyak fasilitas yang tidak akan pernah Anda temukan di kapal feri, seperti layanan pelayan pribadi, pemandian pusaran air, beberapa kamar mandi, dan beberapa bahkan dengan lantai dua. Kabin feri juga tidak akan pernah memiliki balkon – hal terbaik yang akan Anda dapatkan adalah jendela. Itulah perbedaan utama lainnya antara desain kapal feri dan kapal pesiar.

9. Tempat makan

Kebanyakan feri tidak memiliki tempat makan di kapal, meskipun mereka mungkin memiliki kafe kecil yang menyajikan makanan ringan dan minuman.

Mereka yang cocok untuk perjalanan semalam harus menawarkan sesuatu – Anda tidak akan kelaparan saat berlayar lebih lama! Namun, pilihan Anda akan terbatas pada satu atau, paling banyak, dua restoran di kapal serta mungkin kedai kopi untuk camilan dan minuman panas.

Kapal pesiar terbesar malah menawarkan 20+ tempat makan, mulai dari restoran formal, prasmanan, tempat bertema khusus, dan tempat camilan santai. Terdapat juga menu layanan kamar yang beragam yang memungkinkan para tamu untuk menikmati sarapan mewah di tempat tidur.

Di kapal pesiar, banyak pilihan makanan yang sudah termasuk dalam tarif yang Anda bayarkan, tetapi di kapal feri, Anda harus membayar untuk setiap makanan yang Anda makan.

10. Hiburan langsung

Kapal feri kecil jelas tidak memiliki hiburan live untuk dinikmati, sedangkan feri dengan rute yang sedikit lebih panjang terkadang menggunakan hiburan live untuk malam Anda di laut. Nantikan band atau penyanyi, dan mungkin kuis, tapi jangan terlalu berlebihan. Itu adalah pengalih perhatian, sesuatu untuk membantu menunggu waktu.

Dan tentu saja kapal pesiar menawarkan hiburan live yang jauh lebih mengesankan. Masih akan ada penyanyi dan band di berbagai tempat di sekitar kapal, tetapi sebagian besar kapal pesiar memiliki teater lengkap dengan pertunjukan panggung, beberapa di antaranya berkualitas West End atau Broadway. Ditambah lagi, ada pertunjukan seluncur es, AquaTheatres khusus dengan pertunjukan menyelam, tempat komedi, dosen tamu dan banyak lagi – banyak lagi yang akan membuat pelayaran Anda semakin bermakna.

11. Fasilitas rekreasi

Sama seperti hiburan langsung di kapal feri yang tidak ada artinya dibandingkan dengan kapal pesiar, demikian pula fasilitas rekreasinya. Feri paling banter memiliki pilihan toko (terkadang bebas bea), bioskop, dan di beberapa kapal mungkin terdapat arcade dan area bermain anak-anak kecil.

Apa yang tidak akan Anda temukan di kapal feri – tetapi mungkin Anda temukan di kapal pesiar – mencakup dinding panjat, gelanggang es, jalur go-kart, arena bowling, lapangan olahraga, laser tag, ruang pelarian, atau roller coaster. Dan ya, semua ini memang ada di laut.

Namun meski jauh dari objek wisata yang lebih besar dan mencolok, ada perbedaan utama antara feri dan kapal pesiar – kapal pesiar biasanya memiliki setidaknya satu kolam renang. Dan itu bukanlah sesuatu yang akan Anda temukan di kapal feri biasa. 

12. Jumlah staf di kapal

Feri akan beroperasi dengan awak minimal. Akan ada banyak orang di kapal yang menjaga setiap fasilitas di kapal, dan memastikan Anda tetap aman, namun jumlah staf yang bekerja di kapal akan jauh lebih sedikit dibandingkan di kapal pesiar.

Hal ini karena kapal pesiar berurusan dengan ribuan penumpang, perputaran yang sangat cepat seperti hotel, sejumlah restoran dan bar, namun juga karena kapal pesiar menawarkan standar layanan yang lebih baik. Anda tidak mendapatkan pramugari di kapal feri, atau kepala pelayan. Anda tidak mendapatkan tim layanan tamu, melainkan mungkin satu petugas layanan pelanggan.

Awak kapal pesiar sangat terlatih untuk memastikan pelayaran Anda berjalan lancar dan Anda memiliki semua yang Anda butuhkan – sedangkan awak kapal feri ada hanya untuk memastikan semuanya berfungsi dan Anda diantar ke tujuan tepat waktu.

Feri Pesiar Hibrida

Ada beberapa feri yang memiliki elemen seperti kapal pesiar. Kapal P&O Ferries adalah salah satunya, begitu pula kapal Irish Ferries.

Ini adalah kapal yang memiliki kabin di dalamnya, beserta tempat makan dan hiburan langsung. Memang armada Feri Irlandia cukup mewah, dengan restoran mewah, lounge yang menyenangkan, dan bahkan Suite Premium yang memiliki balkon.

Dan ada juga kapal pesiar yang hampir melakukan tugasnya seperti kapal feri, meski jauh lebih baik. Meskipun Anda tidak bisa naik kapal pesiar, beberapa kapal menawarkan pelayaran singkat satu atau dua malam dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya.

Jika Anda perlu pergi ke Belanda dari Southampton, misalnya, dan Anda tidak membutuhkan mobil, memesan kapal pesiar mungkin tidak jauh lebih mahal daripada kapal feri (atau bahkan terbang) namun Anda akan memiliki pengalaman yang jauh lebih santai. pengalaman, dengan akses penuh ke fasilitas kapal pesiar.

Meskipun ada beberapa perbedaan besar, terkadang batas antara kapal feri dan kapal pesiar bisa sedikit kabur.

Feri dan kapal pesiar dirancang untuk tujuan yang sangat berbeda. Kapal feri mungkin memiliki beberapa fitur di kapal yang menyenangkan atau nyaman, tapi itu hanya untuk membuat waktu berlalu lebih cepat.

Di kapal pesiar, Anda ingin waktu berjalan sepelan mungkin. Anda ingin pengalaman itu diperpanjang.

Perbedaan terbesar antara feri dan kapal pesiar? Anda senang ketika feri mencapai tujuan. Anda kecewa ketika pelayaran Anda berakhir, dan Anda tidak ingin turun dari kapal.(*)

Sumber: www.cruisemummy.co.uk

Baca Juga:

The post Kapal Feri Vs Pesiar: 12 Perbedaan yang Perlu Diketahui appeared first on Dinas Perhubungan Aceh.

Selasa, 26 September 2023
Sumber: Dishub Aceh

Pengecekan Pelayanan Bus Trans Koetaradja Demi Ciptakan Performa Maksimal

BANDA ACEH – Pelayanan angkutan massal perkotaan Trans Koetaradja bagi masyarakat membutuhkan performa yang maksimal. Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Aceh, Teuku Faisal, Sekretaris Dishub Aceh, Teuku Rizki Fadhil, Kepala UPTD Angkutan Massal Trans Kutaraja, Muhammad Hanung Kuncoro beserta tim mengecek pelayanan bus Trans Koetaradja, Selasa, 26 September 2023.

Saat mengecek kondisi di lapangan, Faisal berdiskusi langsung dengan pengguna bus Trans Koetaradja guna menyerap aspirasi, masukan, dan keluhan pelayanan. Diantaranya mengecek ketepatan waktu, performa petugas baik pengemudi bus maupun pramugara. Selain itu, Faisal juga mengecek kondisi halte di beberapa lokasi.

“Hari ini kita ingin memastikan bahwa pelayanan bus berjalan dengan baik serta menyerap aspirasi langsung pengguna Trans Koetaradja,”sebut Faisal.

Dari diskusi langsung dengan masyarakat menginginkan penambahan layanan bus Trans Campus yang melayani kawasan kampus Darussalam serta memastikan ketepatan waktu pelayanan baik keberangkatan maupun kedatangan bus di halte.

Dalam monitoring kali ini, Faisal juga berdiskusi dengan pramudi dan pramugara sebagai garda depan pelayanan bus. Faisal mengimbau agar petugas mengutamakan keselamatan diri dan penumpang, keramahtamahan, kenyamanan, serta kondisi fasilitas di dalam bus. Faisal juga menambahkan, jika ada kendala dalam menggunakan layanan Trans Koetaradja penggguna jasa dapat menyampaikan masukan kepada Dishub Aceh melalui berbagai saluran pengaduan yang ada agar performa pelayanan semakin baik.

“Pengecekan performa pelayanan bus Trans Koetaradja kita lakukan secara berkala. Kita juga telah melakukan survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang menyasar pengguna bus guna terus mengevaluasi pelayanan.” tambahnya.

Dalam waktu dekat, mulai 1 Oktober 2023, bus Trans Koetaradja akan menerapkan penggunaan sistem tap on bus (cashless payment) dengan Rp.0 untuk koridor 1 yang melayani Pusat Kota-Darussalam.(MR)

Baca Juga:

The post Pengecekan Pelayanan Bus Trans Koetaradja Demi Ciptakan Performa Maksimal appeared first on Dinas Perhubungan Aceh.

Selasa, 26 September 2023
Sumber: Dishub Aceh

19 PNS Dishub Aceh Terima SK Kenaikan Pangkat

19 pegawai negeri sipil (PNS) Dinas Perhubungan Aceh menerima surat keputusan (SK) kenaikan pangkat dari Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki pada Selasa, 26 September 2023.

Penyerahan SK kenaikan pangkat ini dilakukan serentak secara digital oleh Pemerintah Aceh termasuk SK pensiun kepada 3.360 PNS di seluruh Aceh. Penyerahan SK digital itu dilakukan Pj Gubernur usai penekanan layar aplikasi MySAPK Badan Kepegawaian Negara (BKN), di Anjong Mon Mata Komplek Meuligoe Gubernur Aceh.

Achmad Marzuki, mengucapkan selamat kepada seluruh penerima SK. Bagi para pensiunan, ia menyampaikan terima kasih atas segala kontribusi dan dedikasi yang diberikan dalam menjalankan tugas pemerintah daerah.

“Pensiun adalah fase yang akan dilalui semua ASN, karena itu selama masih diberi kesempatan mengabdi bekerjalah dengan baik,” kata Achmad Marzuki.

Sementara untuk para PNS yang menerima SK kenaikan pangkat, Achmad Marzuki menyebut itu sebagai penghargaan dari negara. Oleh sebab itulah, ia meminta mereka terus semangat dan melakukan yang terbaik terhadap amanah kerja yang diberikan.

“Bagi yang menerima kenaikan pangkat, lakukanlah yang terbaik untuk Aceh yang lebih hebat,” kata Achmad Marzuki.

Pada kesempatan yang sama dan dilakukan secara serentak, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal menyerahkan SK kenaikan pangkat kepada 10 PNS di lingkungan Dinas Perhubungan Aceh bertempat di ruang Multimoda Dishub Aceh. Sedangkan 9 PNS lainnya yang bertugas pada sarana perhubungan di daerah, menerima SK kenaikan pangkat dari Kepala Daerah setempat.

Kadishub Aceh juga menyampaikan selamat kepada para PNS, dan berharap bisa meningkatkan motivasi serta etos kerja sehingga bisa berdampak pada pelayanan bagi masyarakat.(AB)

Baca Juga:

The post 19 PNS Dishub Aceh Terima SK Kenaikan Pangkat appeared first on Dinas Perhubungan Aceh.

Senin, 25 September 2023
Sumber: Dishub Aceh

Mengenal Abbas Ibn Firnas, Bapak Penerbangan Dunia

Sejarah dipenuhi dengan kisah-kisah orang-orang legendaris yang berusaha terbang; tidak lebih dari mitos Icarus yang dikatakan terbang terlalu dekat dengan matahari dan terbakar. Faktanya, manusia pertama yang terbang adalah Abbas Abu Al-Qassim Ibn Firnas Ibn Wirdas Al-Takurini. Ibnu Firnas lahir di tempat yang sekarang dikenal sebagai Ronda, Spanyol pada tahun 810AD. Namun, ia tinggal di Cordoba, yang merupakan pusat pembelajaran dunia Islam pada saat itu.

Ibnu Firnas adalah seorang ulama brilian yang memiliki keterampilan tingkat lanjut sebagai astronom, penemu, insinyur, penerbang, dokter, musisi dan penyair. Dia merancang antara lain jam air, kaca tidak berwarna, dan lensa korektif. Dia sangat tertarik pada perangkat mekanis dan terutama kristal, yang membawanya untuk melebur pasir menjadi kaca dan menciptakan gelas minum Andalusia.

Konon ia terinspirasi oleh seorang stuntman bernama Armen Firman yang mengembangkan sarana simulasi penerbangan dengan mengamati alam dan memadukannya dengan pemahaman dasar mekanika penerbangan. Firman konon membuat semacam pakaian sutra yang diperkuat dengan batang kayu, yang digunakannya untuk memanjat ke puncak menara masjid agung di Cordoba, dan melompat. Meskipun dia tidak terbang, penemuannya cukup berkembang sehingga memperlambat kejatuhannya. Ini berarti dia hanya menderita luka ringan dibandingkan menjadi cacat atau lebih buruk lagi, meninggal.

Menurut beberapa laporan, Ibnu Firnas berada di tengah kerumunan orang yang mengamati hal ini dan hal ini mendorongnya untuk mendalami dunia aeronautika sehingga ia mampu membuat mesin terbangnya sendiri 23 tahun setelah ia pertama kali mengamati Firman dan alat terbangnya. Ibnu Firnas terbang dengan sepasang sayap yang terbuat dari bulu asli dan dibuat dari kayu dan sutra. Dia kemudian pergi ke Jabal al-Arus dan melompat dari tebing. Pengamat menyatakan bahwa dia meluncur selama sepuluh menit sebelum mulai turun.

Saat turun, dia menyadari bahwa dia memiliki kelemahan besar dalam desainnya. Dia terlalu fokus pada kemampuan dan mekanisme lepas landas dan lupa mempelajari keturunan dalam penerbangan. Ini berarti dia turun dan mendarat dengan kecepatan sangat tinggi, yang menyebabkan dia terluka parah.

Selama dua belas tahun berikutnya, dia memikirkan apa yang salah dengan rancangannya dan dia menyimpulkan bahwa seperti burung, dia memerlukan ekor untuk memperlambat penurunannya. Dia tidak pernah lagi melakukan penerbangan seumur hidupnya tetapi berabad-abad kemudian, banyak orang mengikuti jejaknya untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan mekanika penerbangan.

Pada tahun 1976, Kelompok Kerja tata nama Sistem Planet menamai kawah bulan dengan namanya sebagai pengakuan atas pencapaiannya. Ada juga bandara yang dinamai menurut namanya di Bagdad yang dikenal sebagai Bandara Ibnu Firnas.(*)

Sumber: Linkedin

The post Mengenal Abbas Ibn Firnas, Bapak Penerbangan Dunia appeared first on Dinas Perhubungan Aceh.

Minggu, 24 September 2023
Sumber: Dishub Aceh

Gelar Seminar Teknologi Kenavigasian, Ditjen Hubla Luncurkan Smart Buoy Pertama di Indonesia

Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Distrik Navigasi Semarang meluncurkan “Smart Buoy” pertama di Indonesia yang merupakan kerjasama Distrik Navigasi Tanjung Emas dengan Badan Riset Inovasi Nasional dan Universitas Diponegoro. Smart Buoy diluncurkan dalam acara Seminar Teknologi Kenavigasian bertajuk “Terus Melaju Untuk Transportasi Maju Melalui Inovasi Teknologi Maritim” yang digelar di Semarang, Kamis 20 September 2023.

“Perkembangan teknologi di dunia maritim ke depan diharapkan mampu menghadirkan sistem yang tangguh dan memberikan solusi yang lebih efektif,” ujar Plt Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi dalam sambutannya saat membuka acara.

Seminar Tekonologi Kenavigasian ini diikuti oleh 350 peserta dan secara daring melalui Zoom Meeting dengan kapasitas 1.500 peserta. Termasuk perwakilan taruna dan taruni dari berbagai sekolah pelayaran yang turut menghadiri dan memeriahkan seminar Teknologi Kenavigasian.

Ada 5 (lima) agenda kegiatan utama dalam Seminar Tekonogi Kenavigasian yaitu launching Smart Buoy yang merupakan kerjasama Distrik Navigasi Tanjung Emas dengan Badan Riset Inovasi Nasional dan Universitas Diponegoro. Kemudian seminar E-Pilotage, dengan menghadirkan Narasumber dari Regulator, Praktisi dan Akademisi.

Sosialisasi BLU Distrik Navigasi Tanjung Priok dan pengalihan fungsi pengawasan BLU Distrik Navigasi Tanjung Priok ke Distrik Navigasi Tanjung Emas. Release lagu “CahayaNavigasi karya Distrik Navigasi Tanjung Emas sebagai instrument sosialisasi dan edukasi keselamatan pelayaran. Serta Booth Pameran yang menghadirkan perkembangan informasi teknologi maritim.

“Jadikan seminar ini sebagai ajang saling berbagi pengalaman, menggali informasi, serta menyumbangkan saran dan inovasi untuk kemajuan navigasi pelayaran Indonesia,” tutup Capt. Antoni.

Launching Smart Buoy

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Distrik Navigasi Semarang, Dian Nurdiana menjelaskan Smart Buoy yang diluncurkan merupakan pengembangan redesain prototyping pelampung suar dengan diameter 2,6 meter.

“Dalam pengembangan redesain prototyping pelampung suar diameter 2,6 meter ini Distrik Navigasi Tanjung Emas melakukan optimalisasi dalam proses desain dan manufacturing,” ungkapnya.

Kemudian dengan dukungan dari Tim Badan Riset Inovasi Nasional, berperan dalam pengembangan fitur smart buoy dan Tim dari Universitas Diponegoro berperan dalam penyempurnaan desain dan simulasi.

Seminar E-Pilotage

Dian mengungkapkan saat ini telah terbit Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 4 tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi Pelayaran dan Pelayanan Tata Kelola Lalu Lintas Kapal di Perairan Indonesia dimana dalam ketentuan Bab V, Bagian Keempat, Pasal 71 diatur terkait E-pilotage.

“E-pilotage merupakan rangkaian sistem integrasi yang menggunakan perangkat elektronik untuk membantu dalam kegiatan layanan pemanduan kapal,” ungkapnya.

Sebagai informasi, Seminar Kenavigasian yang dilaksanakan mengambil tema “Implementasi Pemanduan Elektronik (E-Pilotage) di Perairan Indonesia” dengan menghadirkan narasumber sebagai berikut:

-Capt. Indra Priyatna selaku Praktisi dan Akademisi di bidang pelayaran, membawakan materi “Penerapan E-Pilotage di dunia Pelayaran

– Dr.Fadilla Indrayuni Prastyasari,ST,M.Sc dari Institut Teknologi Sepuluh November membawakan materi “Teknologi Maritim dalam mendukung E-Pilotage”

-Indra Santosa, SE, M.Mtr selaku Kepala Sub Direktorat Telekomunikasi Pelayaran Direktorat Kenavigasian Ditjen Hubla, membawakan materi “Regulasi dan Implementasi E-Pilotage di Perairan Indonesia”

-Nanditya Darma Wardhana, SH, MM, M.Sc selaku Kepala Sub Direktorat Perencana Teknis Direktorat Kenavigasian Ditjen Hubla selaku moderator.

Dalam kegiatan ini ditampilkan juga Booth Pameran yang menghadirkan informasi teknologi maritim dengan tujuan untuk memberikan update informasi dan edukasi mengenai perkembangan teknologi maritim dalam menunjang keselamatan dan keamanan pelayaran.(*)

Sumber: Ditjen Hubla Kemenhub

The post Gelar Seminar Teknologi Kenavigasian, Ditjen Hubla Luncurkan Smart Buoy Pertama di Indonesia appeared first on Dinas Perhubungan Aceh.

Minggu, 24 September 2023
Sumber: Dishub Aceh

Peringati World Cleanup Day, Struktural Dishub Aceh Bersihkan Titik Nol Kilometer Banda Aceh

BANDA ACEH – Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal bersama sejumlah pejabat struktural Dinas Perhubungan Aceh mengikuti kegiatan bersih-bersih dalam rangka memperingati World Clean Up Day (WDC) tahun 2023 yang dipusatkan di titik Nol Kilometer Kota Banda Aceh, Sabtu, 23 September 2023.

Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki saat membuka kegiatan tersebut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bijak dan membudayakan pengelolaan sampah. Salah satunya adalah dengan mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai.

“Mulai hari ini mari kita budayakan bagaimana secara bersama kita mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai sebagai upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat serta menjaga kelestarian lingkungan,” kata Achmad Marzuki.

Usai memberi sambutan, Achmad Marzuki bersama sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh dan para relawan melakukan aksi pungut sampah di sekitar lokasi acara.

WCD merupakan aksi bersih-bersih secara serentak di dunia, dengan tujuan menyatukan umat manusia dari berbagai bangsa untuk pada saat bersamaan membersihkan bumi dari sampah.

Kegiatan ini diinisiasi oleh organisasi masyarakat di Estonia yang disebut Let’s Do It pada tahun 2008. Saat ini, kegiatan ini telah menjadikan Gerakan Global yang diikuti oleh 193 negara.

Kegiatan WCD Tahun 2023 ini mempunyai Visi ‘Bumi yang bebas dari masalah isu persampahan’ dan Misi ‘Menyelesaikan krisis sampah yang mencemari lingkungan dengan mengerakkan jutaan masyarakat untuk melakukan aksi bersih-bersih di lingkungan.'(AB)

The post Peringati World Cleanup Day, Struktural Dishub Aceh Bersihkan Titik Nol Kilometer Banda Aceh appeared first on Dinas Perhubungan Aceh.

Sabtu, 23 September 2023
Sumber: Dishub Aceh

Rakor Angkutan Laut Luar Negeri, Kemenhub Dorong Pertumbuhan Industri Pelayaran Nasional dalam Perdagangan Internasional

Angkutan laut sebagai moda yang paling efisien untuk angkutan barang memiliki peran penting di dalam perdagangan internasional. Seiring dengan meningkatnya kegiatan perdagangan internasional di Indonesia, maka industri pelayaran nasional diharapkan dapat ikut tumbuh bukan hanya sekedar memenuhi permintaan angkutan laut di dalam negeri saja. 

Demikian disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Angkutan Laut Luar Negeri dengan Tema “Sustaining National Fleet in Global Maritime Trade” pada Kamis (21/9) di Hotel Four Points by Sheraton, Medan, Sumatera Utara.

Capt. Antoni mengatakan, jumlah kapal Indonesia yang melakukan kegiatan ekspor selama periode 2017-2022 mengalami pertumbuhan positif, selaras dengan laju pertumbuhan volume ekspor yang terus meningkat, meski kapal asing masih mendominasi pasar muatan ekspor dari Indonesia dengan negara teratas tujuan kapal adalah Singapura.

Berdasarkan data Sistem Manajemen Lalu Lintas Angkutan Laut (SIMLALA), 60.000 kapal mengangkut hingga 1 miliar ton barang keluar dan masuk perairan Indonesia setiap tahunnya. 

“Dari seluruh kapal yang melakukan kegiatan ekspor impor di wilayah perairan Indonesia selama kurun waktu 2017-2022, sebanyak 37% merupakan kapal Indonesia, dan 63% merupakan kapal asing. Pada tahun 2022 yang lalu, jumlah kapal yang melakukan kegiatan di perairan Indonesia mencapai 10.534, dan sebanyak 9.458 diantaranya merupakan kapal asing,” jelasnya.

Menurut Capt. Antoni, kegiatan ekspor dan impor yang lebih banyak dilakukan oleh kapal asing mempengaruhi nilai perdagangan jasa transportasi laut, sehingga investasi pada sektor jasa angkutan laut di Indonesia perlu ditingkatkan untuk mendukung daya saing industri pelayaran nasional.  

“Peningkatan daya saing dilakukan dengan cara pembangunan infrastruktur, layanan dan fasilitas di pelabuhan dan armada kapal nasional agar perannya terhadap peningkatan neraca perdagangan menjadi lebih besar,” ujarnya. 

Lebih lanjut Capt. Antoni mengapresiasi keberhasilan Indonesia yang kembali masuk ke dalam White List Tokyo MoU. Keberhasilan ini merupakan suatu pembuktian dan pengakuan dari dunia internasional terhadap keselamatan pelayaran di Indonesia, dan hal tersebut sekaligus menjadikan kapal-kapal bendera Indonesia dapat bersaing dengan armada negara lain di perairan internasional.

“Oleh karena itu, keberadaan Indonesia dalam White List sangat penting untuk terus dipertahankan sehingga diperlukan komitmen bersama dari Pemerintah dan para operator kapal untuk mencegah kapal berbendera Indonesia masuk kategori detention oleh Port State Control (PSC) negara lain,” tutur Capt. Antoni.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Hendri Ginting mengatakan, pada Rakor Angkutan Laut Luar Negeri ini membahas 3 (tiga) topik yang menjadi isu pelayaran internasional yang sangat penting yang dihadapi oleh pelaku pelayaran Indonesia. 

“Dalam Rapat Koordinasi ini, kita mendiskusikan langkah-langkah kongkrit yang dapat diambil khususnya terhadap 3 (tiga) isu penting, yakni terkait penggunaan kapal asing di Indonesia, investasi di bidang angkutan laut dan pencegahan detensi terhadap kapal Indonesia oleh Port State Control (PSC) asing,” kata Capt. Hendri.  

Pihaknya berharap Rakor ini bisa menjadi wadah untuk berbagi informasi dan pengalaman tentang perkembangan dan isu terkini terkait angkutan laut luar negeri serta dapat merumuskan solusinya dengan melibatkan pemerintah, perusahaan pelayaran, serta pemangku kepentingan lainnya.

Turut hadir sebagai Narasumber antara lain perwakilan dari SKK Migas, DPP INSA, DPP ISAA, Asosiasi Jaringan Kapal Rekreasi (JANGKAR), Pusat Pendidikan dan Pelatihan BKPM, Pusat Kebijakan Pendapatan Negara Kementerian Keuangan, Direktorat Perundingan Perdagangan Jasa Kementerian Perdagangan, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Biro Klasifikasi Indonesia, dan Atase Perhubungan KBRI Singapura.

Diskusi Panel Rakor Angkutan Laut Luar Negeri

Pembahasan Rakor Angkutan Luar Negeri dibagi ke dalam 3 (tiga) sesi. Diskusi panel pertama terkait penggunaan kapal asing di Indonesia dipandu oleh Kasubdit Angkutan Laut Luar Negeri Rifanie Komara dengan narasumber dari Kepala Departemen Perkapalan dan Kemaritiman SKK Migas Rocky S.J. Makapuan, Wakil Ketua Umum III DPP INSA Nova Y. Mugijanto, Sekretaris Umum DPP ISAA Eduard Sijabat, dan Adji Soelarso dari Asosiasi Jaringan Kapal Rekreasi (JANGKAR).

Pada sesi tersebut, dari SKK Migas menyampaikan bahwa sebagian kegiatan Hulu Migas masih membutuhkan kapal-kapal asing untuk kegiatan pengeboran, pembangunan platform/pipa bawah laut, dan pengapalan LNG yang membutuhkan izin PPKA oleh Kemenhub mengingat masih minimnya kapal-kapal pendukung kegiatan tersebut yang berbendera Indonesia. 

Kemudian dari DPP INSA menyampaikan bahwa faktor utama bagi pelayaran nasional sehingga bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri adalah adanya konsistensi kebijakan asas cabotage dalam menjaga kondusifitas industri pelayaran nasional. Meski saat ini Indonesia telah menjadi tuan rumah di negeri sendiri, tapi pelayaran nasional masih kurang berdaya saing. Untuk itu pelayaran nasional harus berani berbenah dengan perlakuan setara untuk peningkatan daya saing, dengan dukungan insentif di bidang moneter, fiskal dan operasional. 

Dari DPP ISAA atau Asosiasi Keagenan Kapal menyampaikan tentang tantangan dalam peluang kerjasama pariwisata kapal pesiar, antara lain dalam regulasi dan implementasi, birokrasi antar instansi, dan kapabilitas SDM sehingga diperlukan peningkatan standarisasi dan digitalisasi. Sedangkan dari Jangkar menjelaskan tentang peluang kerjasama kapal pesiar di Indonesia serta perbedaan berbagai jenis kapal pesiar/rekreasi yakni kapal Yacht/Super Yacht, Cruise Ship dan Live on Board (L.O.B) serta tantangan dari masing-masing kapal pesiar untuk beroperasi di Indonesia.

Diskusi panel kedua yang dipandu oleh Pengawas Keselamatan Ahli Muda Ardi Kurniawan membahas tentang investasi di bidang angkutan laut dengan narasumber Direktur Perundingan Perdagangan Jasa Kementerian Perdagangan Basaria Tiara Desika L.Gaol, Widyaiswara Ahli Madya Pusdiklat BKPM Ade Priaman, dan Analis Kebijakan Pusat Kebijakan Pendapatan Negara Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Rustam Effendi. 

BKPM memaparkan tentang Layanan Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA) atau Perizinan Berusaha Berbasis Risiko – Profil Investasi Asing di Bidang Pelayaran dan Usaha Jasa Terkait. Kemudian dari BKF menyampaikan tentang dukungan insentif fiskal bagi industri maritim, insentif PPN, dan insentif kepabeanan dalam rangka penanaman modal.

Dari Kemendag menyampaikan terkait perkembangan perundingan perdagangan internasional di bidang jasa transportasi laut. Adapun untuk sektor transportasi laut, Indonesia terlibat dalam perjanjian/perundingan perdagangan internasional antara lain pada forum World Trade Organization (WTO), Indonesian-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), dan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). 

Selanjutnya sesi ketiga membahas mengenai pencegahan pengenaan detensi kapal Indonesia oleh Port State Control (PSC) asing yang dipandu oleh Kasubdit Pengembangan Sistem Informasi dan Sarana Prasarana Angkutan Laut Kurniawan dengan narasumber Pengawas Keselamatan Ahli Muda Direktorat Perkapalan dan Kepelautan (Ditkappel) Yusuf Sukma Bhaskara, Kepala Divisi Statutoria Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Totok Achmad Sugiharso serta Atase Perhubungan KBRI Singapura Capt. Diaz Saputra.

Dari Ditkappel memaparkan tentang pencegahan pengenaan detensi kapal Indonesia oleh PSC Asing. Adapun pada tahun 2023, terdapat 11 detensi kapal berbendera Indonesia di luar negeri dari total 185 pemeriksaan kapal. Terkait penahanan kapal-kapal berbendera Indonesia, telah dilakukan langkah tindak dan rapat koordinasi dengan Atase Perhubungan KBRI Singapura bersama pihak terkait serta koordinasi dengan MPA di Singapura membahas masalah detensi kapal-kapal kedua negara. Selain itu juga telah diterbitkan Surat Edaran Dirjen Hubla tentang Peningkatan Standar Kelaiklautan kapal-kapal berbendera Indonesia yang berlayar ke luar negeri.

Kemudian terkait dengan penahanan kapal berbendera Indonesia, Atase Perhubungan KBRI Singapura menyampaikan bahwa MPA Singapura tidak menargetkan secara khusus untuk menahan kapal Indonesia namun pemeriksaan setiap bulan semakin ditingkatkan khususnya untuk kapal-kapal dengan risiko tinggi. Untuk itu diperlukan keseriusan Indonesia untuk memastikan kelaiklautan kapal serta melakukan koordinasi dan kerjasama di bidang PSC dengan MPA Singapura. Dan terakhir dari BKI memaparkan tentang Peran Badan Klasifikasi dalam Mencegah Terjadinya Detensi Kapal Indonesia.(*)

Sumber: Ditjen Hubla Kemenhub

The post Rakor Angkutan Laut Luar Negeri, Kemenhub Dorong Pertumbuhan Industri Pelayaran Nasional dalam Perdagangan Internasional appeared first on Dinas Perhubungan Aceh.

Jumat, 22 September 2023
Sumber: Dishub Aceh

Menhub: Transportasi Makin Tingkatkan Konektivitas Antarwilayah Satukan Indonesia

JAKARTA – Memanfaatkan momentum Hari Perhubungan Nasional, Menteri Perhubungan Budi Sumadi mengajak seluruh insan transportasi untuk terus konsisten membangun dan mengembangkan infrastruktur transportasi di seluruh wilayah Indonesia, baik sarana maupun prasarana transportasi darat, laut, udara, dan perkeretaapian.

“Transportasi semakin meningkatkan konektivitas antar wilayah yang akan menyatukan Indonesia. Bagaimana transportasi dapat melayani perpindahan manusia maupun barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan selamat, aman, dan nyaman,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Rabu (20/9).

Lebih lanjut Menhub menyebut, berbagai pembangunan yang telah dilakukan menjadi lompatan pertama yang tidak mudah untuk dilakukan, dalam rangka mewujudkan visi Indonesia emas menjadi 5 besar kekuatan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045.

“Semoga momentum peringatan Hari Perhubungan Nasional tahun ini dapat memperkuat kolaborasi para insan transportasi di seluruh Indonesia, yang menjadi pemicu lompatan-lompatan selanjutnya di masa yang akan datang,” ucap Menhub.

Menhub menjelaskan, pembangunan konektivitas antarwilayah di Indonesia dilakukan dengan paradigma Indonesia Sentris, yaitu merata ke seluruh wilayah, tidak saja wilayah perkotaan tetapi hingga ke pelosok daerah.

Dengan telah dibangunnya sejumlah sarana dan prasarana transportasi, Menhub menginstruksikan jajarannya untuk memastikan infrastruktur transportasi yang sudah dibangun, benar-benar memiliki manfaat yang optimal dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam kurun waktu 2014-2023, Kementerian Perhubungan telah membangun sejumlah infrastruktur transportasi baik di sektor darat, laut, udara dan perkeretaapian.

Di darat, Kemenhub telah merevitalisasi dan merehabilitasi terminal tipe A di 140 lokasi dan membangun terminal tipe A di 5 lokasi. Untuk penyeberangan, rehabilitasi pelabuhan penyeberangan dilakukan di 151 lokasi dan membangun pelabuhan penyeberangan di 76 lokasi.

“Pada tahun 2022 lalu kami membangun Terminal Tipe A di Purworejo, Jawa Tengah dan Bimoku di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Diharapkan tahun ini sudah bisa diselesaikan pembangunannya,” ujar Menhub.

Di laut, telah melakukan rehabilitasi pelabuhan di 164 lokasi dan telah melakukan pembangunan pelabuhan baru di 18 lokasi. Pada tahun 2015, pembangunan dilakukan di 4 lokasi, 2016 (2 lokasi), 2017 (5 lokasi), 2019 (1 lokasi), 2021 (5 lokasi).

“Lokasi pembangunan pelabuhan terbanyak ada di wilayah tengah dan timur Indonesia. Terakhir pada tahun 2022, terdapat satu pelabuhan baru yang dibangun yaitu Pelabuhan Salissingan di Sulawesi Barat,” tutur Menhub.

Di udara, Kemenhub merehabilitasi bandara di 38 lokasi dan membangun bandara baru di 16 lokasi. Diantaranya yaitu: Bandara Rokot Sipora Mentawai, Sumbar; Bandara Kertajati Jabar; Bandara APT Pranoto Samarinda, Kaltim; Bandara Miangas, Sulut; Bandara Namniwel, Maluku; dan Bandara Werur, Papua.

Untuk sektor perkeretaapian, telah dibangun dan direaktivasi jalur kereta api sepanjang 1.683 Kilometer Spoor (Km’sp), diantaranya yaitu: jalur kereta cepat Jakarta – Bandung sepanjang 152,46 Km jalur ganda, LRT Jabodebek (49,21 Km jalur ganda), LRT Sumsel (23,4 km jalur ganda), dan LRT Jakarta (5,8 km jalur ganda). Selain itu, juga dilakukan peningkatan dan rehabilitasi jalur kereta api sepanjang 1.900 Km’sp, elektrifikasi jalur kereta 145,24 Km, dan pembangunan/modernisasi stasiun kereta api sebanyak 88 stasiun.(*)

Sumber: Kemenhub RI

The post Menhub: Transportasi Makin Tingkatkan Konektivitas Antarwilayah Satukan Indonesia appeared first on Dinas Perhubungan Aceh.

Jumat, 22 September 2023
Sumber: Dishub Aceh

Peringati WCD, ASN Dishub Aceh Gotong Royong Bersihkan Area Kantor

BANDA ACEH – Memeriahkan peringatan World Cleanup Day (WCD) tahun 2023, seluruh ASN Dinas Perhubungan Aceh melakukan aksi gotong royong bersama pada beberapa titik lokasi di lingkungan kerja masing-masing, Jumat, 22 September 2023.

Aksi ini merupakan tindak lanjut Surat Edaran Gubernur Aceh tertanggal 19 September 2023. Untuk itulah, Kadishub Aceh, Teuku Faisal dalam kesempatan ini mengajak seluruh insan perhubungan melakukan bersih-bersih lingkungan kerja guna meningkatkan semangat dan produktivitas kinerja lembaga.

“Kegiatan WCD tahun ini kita lakukan baik di area dalam dan luar gedung induk kantor Dishub Aceh, halte Trans Koetaradja, Pelabuhan Penyeberangan dan Terminal Tipe B Aceh,” sebut Faisal.

World Cleanup Day merupakan aksi sosial global tahunan yang mengajak masyarakat di seluruh dunia untuk turut membersihkan dan menjaga kebersihan bumi yang bertujuan untuk mengurangi masalah limbah padat dan sampah. Aksi berantas sampah ini sudah berlangsung setiap tahunnya sejak 2014, dan terus kontiyu hingga tahun 2023.

Peringatan WCD memiliki dampak yang signifikan terhadap keberlangsungan ekosistem kita dan mahluk hidup lainnya. Selain itu WCD merupakan momentum perwujudan peningkatan kepedulian terhadap permasalahan sampah serta menjadi sarana memupuk nilai cinta kasih terhadap masa depan bumi.(FJ/MR)

The post Peringati WCD, ASN Dishub Aceh Gotong Royong Bersihkan Area Kantor appeared first on Dinas Perhubungan Aceh.

Jumat, 22 September 2023
Sumber: Dishub Aceh

Dorong Program Konversi Listrik, Kemenhub Sosialisasikan PM 39 Tahun 2023

Indonesia saat ini berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan menuju rendah karbon secara bertahap, dan sektor transportasi masih menjadi pengguna energi terbesar di mana sebagian besar berasal dari penggunaan bahan bakar minyak yang diimpor. Salah satu upaya untuk menurunkan impor BBM adalah dengan menggalakkan penggunaan kendaraan listrik melalui percepatan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Percepatan tersebut bisa dipenuhi dengan hadirnya kendaraan listrik baru maupun melalui kendaraan konversi BBM ke listrik.

“Untuk mengoptimalkan penyelenggaraan konversi kendaraan bermotor listrik, telah ditetapkan Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 39 Tahun 2023 tentang Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat dalam sambutannya yang dibacakan oleh Aznal, Kepala Bagian Hukum dan Humas Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat di Bali (6/9).

Peraturan tersebut merupakan perubahan dari PM 65 Tahun 2020. Beberapa perubahan yang dimuat di PM 39 Tahun 2023 ini di antaranya mengenai registrasi dan identifikasi yang dibuktikan dengan buku pemilik kendaraan bermotor dan surat tanda nomor kendaraan bermotor, komponen konversi, klasifikasi bengkel konversi menjadi 2 (dua) tipe bengkel konversi, permohonan pengajuan konversi, lokasi pengujian tipe konversi, pemeriksaan kelaikan komponen konversi, serta pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan bengkel konversi sepeda motor.

“Sesuai arahan Presiden, program konversi kendaraan BBM ke listrik bertujuan mengurangi emisi karbon, sekaligus akan mampu meningkatkan ketahanan energi nasional karena akan dapat mengurangi ketergantungan pada BBM impor,” papar Aznal.

Selain itu, Joko Kusnanto, Ketua Tim Sertifikasi Uji Tipe Kendaraan Bermotor Direktorat Sarana Transportasi Jalan yang hadir sebagai narasumber pada sosialisasi tersebut menjelaskan bahwa setiap kendaraan bermotor selain sepeda motor dengan penggerak sepeda motor bakar yang telah diregistrasi dan diidentifikasi dapat dilakukan konversi menjadi KBLBB yang dilakukan oleh bengkel umum, lembaga, atau institusi yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Darat sebagai bengkel konversi. “Hal ini telah diatur dalam PM 15 Tahun 2022,” lanjutnya.

Turut hadir Sripeni Inten Cahyani, Tenaga Ahli Menteri ESDM, sebagai narasumber dengan materi Strategi Pemerintah dalam Upaya Menarik Minat Konversi Kendaraan Bermotor Listrik.

Secara khusus Inten menjelaskan platform digital konversi listrik dapat diakses melalui laman ebtke.esdm.go.id/konversi . “Melalui kerja sama mulitistakeholder diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat layanan serta penguatan ekosistem konversi motor listrik,” tutur Inten.

Selain pemaparan materi, peserta sosialisasi yang terdiri dari BPTD, Dishub, Gaikindo, Periklindo, Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia, dan Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia diajak untuk melihat langsung bengkel konversi yang ada di Bali yaitu Volto Mechanix oleh PT. Percik Daya Nusantara dan Politeknik Transportasi Darat Bali.(*)

Sumber: Ditjen Hubdat Kemenhub RI

The post Dorong Program Konversi Listrik, Kemenhub Sosialisasikan PM 39 Tahun 2023 appeared first on Dinas Perhubungan Aceh.

Last Update Generator: 27 Sep 2023 06:19:45